Gambar Sampul PJOK · l_Bab 12 Polo Air dan Renang Estafet
PJOK · l_Bab 12 Polo Air dan Renang Estafet
Eli Maryani Jaja Suharja Husdarta

22/08/2021 09:49:50

SMA 12 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Polo Air

dan Renang Estafet

Cabang olahraga renang merupakan cabang olahraga yang

berbeda dengan cabang olahraga lainnya. Perbedaan yang

mencolok dari cabang olahraga ini adalah aktivitasnya yang

dilakukan di dalam air. Untuk dapat melakukan berbagai gerakan

yang dilakukan di dalam air, Anda harus belajar teknik bergerak

dan bertahan lama di dalam air tanpa tenggelam. Selain renang,

terdapat cabang olahraga lain yang dilakukan di air, misalnya

loncat indah dan

water polo

. Namun, pada dasarnya teknik gerak

dasar renang harus dikuasai terlebih dahulu. Apakah kamu dapat

berenang?

Pada bab ini Anda akan memperlajari teknik renang

untuk perlombaan, permainan, dan keselamatan di air. Dengan

memperhatikan materi berikut dengan saksama akan membantu

Anda untuk memahami cara melakukan pola air dan renang

estafet.

Bab

12

Sumber:

www.waterpolo.imsports.duke.edu

25 Juni 2009

Kata Kunci

Renang

Polo air

Renang estafet

Gaya renang

163

Renang

membahas tentang

meliputi

Polo

Air

Renang Estafet

Pendidikan

Keselamatan

Gaya Kupu-Kupu

Gaya Punggung

Gaya Dada

Gaya Bebas

Peta Konsep

164

Praktis Belajar Penjasorkes untuk Kelas XII

A

Polo Air

Polo air atau

water polo

merupakan permainan bola yang

dilakukan di dalam air dengan menggunakan tangan dan kaki.

Permainan ini hampir sama dengan permainan bola tangan,

hanya saja permainan ini dilakukan di dalam air. Permainan polo

air dimainkan oleh dua regu. Setiap regu terdiri atas 7 orang.

Tujuan utama dari permainan polo air adalah memasukkan

bola sebanyak-banyaknya ke dalam gawang lawan.

1. Peraturan Permainan

Setiap permainan dan olahraga mempunyai peraturan

permainan. Peraturan tersebut merupakan hasil dari suatu

kesepakatan, baik kesepakatan dalam lingkup nasional maupun

internasional, dengan tujuan mengorganisasi pertandingan

atau perlombaan. Berikut beberapa peraturan dalam permainan

polo air.

a.

Ukuran Kolam Polo Air

Ukuran kolam renang yang digunakan untuk permainan

polo air adalah 30 × 20 meter.

Gambar 12.1

Kolam permainan polo air

Catatan

Polo air adalah olahraga air

beregu, yang dapat diang

-

gap sebagai kombinasi re

-

nang, gulat, sepak bola dan

bola basket. Satu tim terdiri

dari enam pemain dan satu

kiper. Tujuan permainan

menyerupai sepak bola,

yaitu untuk mencetak gol

sebanyak-banyaknya, satu

gol dihitung satu poin.

Sumber :

id.wikipedia.org

15 Februari 2009

Sumber:

www.kineticsolution.com,

15 Februari 2009

1.

Lakukan pemanasan yang mendukung latihan inti materi.

2.

Sebelum berlatih, gunakan perlengkapan olahraga yang

lengkap dan aman.

Perhatian!

Polo

Air dan Renang Estafet

165

b. Ukuran Gawang

Tinggi gawang pada polo air diukur dari atas rata-rata air

adalah 90 cm. Berikut ini adalah gambar dari gawang polo air.

c.

Jumlah Pemain

1)

Setiap regu terdiri dari 7 orang pemain dengan 4 orang

pemain cadangan.

2)

Pemain tidak boleh melapisi badannya dengan minyak.

3)

Setiap pemain harus memakai topi yang mempunyai

nomor 1-14. Nomor 1 dan 14 (untuk penjaga gawang) dan

nomor 2-13 (untuk pemain lapangan). Besarnya ukuran

topi 10

cm pada bagian depan dan bagian belakang

berwarna biru atau merah.

d.

Waktu Permainan

Permainan berlangsung selama 20 menit bersih yang

dibagi menjadi 4 babak. Setiap babak 5 menit, dengan istirahat

antar babak 2 menit. Pergantian gawang dari regu dilakukan

setiap pergantian babak.

2.

Bermain Polo Air

a.

Permulaan Permainan

1)

Pada permulaan setiap babak, para pemain harus berada

1 meter di depan garis gawang dan jarak antarpemain.

Di antara kedua gawang tidak boleh lebih dari 2 orang

pemain. Pemain-pemain tersebut harus menunggu tanda

dari wasit yang akan diberikan jika regu-regu telah siap.

Gambar 12.2

Gawang polo air

Sumber:

www.kineticsolution.com,

15 Februari 2009

166

Praktis Belajar Penjasorkes untuk Kelas XII

Wasit akan meniup peluit untuk memulai permainan.

Bersamaan dengan itu, wasit harus melepaskan atau

melemparkan bola ke arah lapangan permainan.

2)

Jika terjadi gol, regu yang kalah akan memulai kembali

permainan dan semua pemain harus mengambil posisi

dalam daerah sendiri, di belakang garis tengah.

3)

Seorang pemain dari regu harus memulai kembali

permainan dengan mengambil tempat di tengah-tengah

lapangan permainan.

4)

Ketika ada tanda wasit dan setelah bola dilemparkan

oleh wasit, ia harus segera memulai permainan dengan

melemparkan bola kepada pemain lain dari regunya yang

berada di belakang garis tengah pada waktu ia menerima

bola itu.

5)

Permulaan yang salah harus diulangi kembali.

b.

Gol

Bola dinyatakan masuk, apabila seluruh bagian bola

melewati garis gawang di antara kedua tiang gawang dan

mistar gawang.

c.

Lemparan Gawang

Apabila seluruh bola melewati garis gawang, kecuali di

antara kedua tiang gawang, dan terakhir bola disentuh oleh

seorang pemain penyerang harus dilakukan lemparan gawang.

Kesalahan dalam lemparan gawang harus diulangi. Lemparan

gawang dilakukan oleh penjaga gawang.

Gambar 12.3

Permainan polo air

Sumber:

www.waterpolo.imsports.duke.edu,

25 Juni 2009

Polo

Air dan Renang Estafet

167

d.

Lemparan Penjuru

Lemparan penjuru akan dilakukan, jika terjadi hal berikut.

1)

Bola melewati garis gawang, di antara kedua garis gawang

yang terakhir disentuh oleh pemain bertahan.

2)

Seorang penjaga gawang pada waktu melakukan lemparan

bebas atau lemparan gawang, sebelum bola itu disentuh

oleh pemain-pemain lainnya mengambilnya kembali dan

masuk ke dalam gawang.

3)

Pemain melakukan suatu lemparan bebas, mengoperkan

bola itu kepada penjaga gawang sendiri dan sebelum

pemain lainnya menyentuhnya.

e.

Lemparan Bebas

Lemparan bebas merupakan hukuman terhadap kesalahan-

kesalahan biasa. Lemparan bebas dilakukan dari tempat

terjadinya kesalahan. Seorang pemain yang mendapatkan

lemparan bebas dapat dengan langsung mengoperkan bola

kepada kawan atau dengan menggiring lebih dahulu baru

mengoperkannya.

Bola dari lemparan bebas dapat langsung ditembakkan ke

gawang, setelah disentuh oleh seorang pemain kawan maupun

lawan dan melewati garis gawang di antara kedua tiang

gawang. Kesalahan ada dua macam, yaitu kesalahan biasa

dan kesalahan berat. Kesalahan biasa hukumannya lemparan

bebas, sedang kesalahan berat dihukum dengan lemparan

hukuman (penalti).

f.

Lemparan Wasit

Berikut ketentuan mengenai lemparan yang dilakukan

oleh wasit.

1)

Permainan harus dihentikan jika terdapat pemain yang

sakit, terjadi kecelakaan, atau jika terdapat dua orang

pemain atau lebih, dari regu yang berlawanan dalam

waktu yang bersamaan membuat kesalahan.

2)

Bola yang dilemparkan wasit harus sedemikian rupa

sehingga pemain-pemain dari kedua regu itu mempunyai

kesempatan yang sama untuk mencapai bola itu setelah

bola tersebut menyentuh air.

3)

Jika lemparan wasit itu bolanya jatuh di air dan

menguntungkan salah satu regu, lemparan harus diulang.

Catatan

Olahraga polo air

merupakan cabang

olahraga yang sudah cukup

lama dipertandingkan

di Indonesia, bahkan

cabang olahraga ini sudah

dipertandingkan pada

penyelenggaraan Pekan

Olahraga Nasional Pertama

(PON-I).

Sumber :

id.

wikipedia.org,

15 Februari 2009

168

Praktis Belajar Penjasorkes untuk Kelas XII

g. Bola Keluar

Bola dinyatakan keluar lapangan permainan, jika bola

melewati salah satu garis sisi lapangan. Tindakan selanjutnya

adalah melakukan lemparan bebas. Lemparan bebas akan

diberikan kepada pemain dari regu lawannya yang terdekat

pada tempat bola itu meninggalkan lapangan permainan.

3.

Teknik Polo Air

Terdapat dua macam latihan teknik permainan polo air,

yaitu latihan teknik renang polo air dan latihan teknik dengan

bola. Teknik renang polo air pada dasarnya semua pemain

harus menguasai beberapa teknik gaya renang, antara lain

gaya bebas, gaya samping, gaya dada, gaya punggung, injak-

injak di air, dan loncat-loncat di air.

Gambar 12.4

Menggiring Bola

Gambar 12.5

Menahan bola

Sumber:

Dokumentasi Penerbit

Sumber:

Dokumentasi Penerbit

Polo

Air dan Renang Estafet

169

B

Renang Estafet

Renang estafet atau

medley event

adalah salah satu nomor

perlombaan renang gaya ganti yang dilakukan secara estafet

oleh sebuah tim yang terdiri atas empat orang perenang untuk

memenangkan sebuah perlombaan dengan jarak yang telah

ditentukan. Taktik yang harus dilakukan dalam perlombaan

renang estafet adalah dengan menempatkan perenang pada

spesialisasinya, kerja sama yang baik pada saat pergantian

perenang, dan lakukan latihan bersama terutama pada saat

menjelang pergantian dan finish.

Lakukanlah olahraga polo air seperti yang telah Anda pelajari

dalam bab ini.

Kegiatan 12.1

Gambar 12.6

Teknik melempar bola

Gambar 12.7

Teknik memasukkan bola

Sumber:

Dokumentasi Penerbit

Sumber:

Dokumentasi Penerbit

170

Praktis Belajar Penjasorkes untuk Kelas XII

1.

Gaya-Gaya Renang Estafet

Gaya yang dipergunakan pada saat gaya ganti estafet

4

×

100 m baik putra maupun putri adalah sebagai berikut.

a.

Gaya kupu-kupu

b.

Gaya punggung

c.

Gaya dada

d.

Gaya bebas

Adapun untuk gaya ganti estafet 4 × 400 m putra antara

lain sebagai berikut.

a.

Gaya punggung

b.

Gaya dada

c.

Gaya kupu-kupu

d.

Gaya bebas

Urutan gaya ganti estafet sebagai berikut.

a.

Perenang pertama melakukan gaya punggung.

b.

Perenang kedua melakukan gaya dada.

c.

Perenang ketiga melakukan gaya kupu-kupu.

d.

Perenang keempat melakukan gaya bebas.

Sumber:

www.about.com

, 15 Februari 2009

Catatan

Nicolas Wynman, Profesor

bahasa berkebangsaan Jer

-

man menulis buku renang

pertama kali dengan judul

“Colymbetes” pada tahun

1538.

Gambar 12.8

Berbagai gaya renang pada

gaya ganti estafet

Polo

Air dan Renang Estafet

171

2.

Perlombaan Renang Estafet

a.

Ketentuan Start

Berdasarkan ketentuan FINA bahwa aba-aba

start

hanya

dilakukan satu kali. Jika perenang melakukan kesalahan

sebelum aba-aba

start

dibunyikan maka perenang tidak

diperkenankan ikut serta

start

kembali. Jika pada saat aba-aba

start

dibunyikan ada yang mendahuluinya, maka perenang

yang mencuri

start

didiskualifikasi, lomba renang tetap berjalan

sampai dengan selesai nomor tersebut.

Start

yang digunakan

renang gaya bebas, gaya dada, dan gaya kupu-kupu, berbeda

dengan

start

renang gaya punggung.

Start

dalam gaya bebas, gaya dada dan gaya kupu-kupu

dimulai dengan cara meloncat (terjun) dari atas tempat

start

.

1)

Pada aba-aba peluit panjang, para peserta melangkah naik

di bagian belakang balok start dan tetap diam.

2)

Pada aba-aba “awas” perenang segera mengambil sikap

start di bagian depan tempat start dengan sikap sedikit

membungkuk semua peserta tidak boleh bergerak.

3)

Jika semua perenang sudah tidak bergerak, isyarat “ya”

atau peluit dibunyikan.

Khusus dalam gaya punggung dan gaya ganti estafet start

dilakukan dari dalam kolam.

1)

Pada bunyi peluit panjang, para perenang segera turun ke

kolam dan mengambil sikap

start

dengan berpegangan

pada tempat

start

.

2)

Jika seluruh peserta sudah diam tidak bergerak aba-aba

“awas” dan “ya” atau peluit segera dibunyikan tanda

start

di mulai.

3)

Ketentuan

start

salah yang diakibatkan oleh kesalahan

petugas, maka kesalahan perenang dapat dihapus.

b.

Ketentuan Gaya Bebas

Gaya bebas berarti bahwa dalam satu nomor perlombaan,

peserta boleh melakukan renang dengan gaya apa saja, kecuali

dalam nomor gaya ganti perorangan atau gaya ganti estafet,

maka gaya bebas di sini adalah gaya selain gaya punggung,

gaya dada dan gaya kupu-kupu. Pada renang gaya bebas pada

waktu pembalikan dan finish perenang dapat menyentuh

dinding dengan tangan bukan suatu ketentuan.

172

Praktis Belajar Penjasorkes untuk Kelas XII

c.

Ketentuan Gaya Punggung

1)

Pada waktu

start

para peserta berbaris di dinding kolam

berpegangan pada tempat start yang ditentukan.

2)

Kedua telapak berada di bawah permukaan air.

3)

Perenang tidak diperkenankan menggerakkan anggota

badan sebelum isyarat

start

diberikan.

4)

Saat

start

atau pembalikan posisi tubuh harus dalam posisi

telentang dan harus tetap telentang selama melakukan

renang.

5)

Berenang gaya punggung di bawah permukaan air tidak

diperkenankan. Kecuali maksimal 10 meter setelah

start

pembalikan.

d.

Ketentuan Gaya Dada

1)

Mulai dari ayunan tangan pertama sesudah

start

atau

pembalikan posisi badan harus tetap tertelungkup dan

kedua tangan segaris dengan permukaan air.

2)

Gerakan kedua tangan harus serempak dan dalam bidang

horizontal tanpa gerakan bergantian.

3)

Kedua tangan harus didorongkan ke depan bersamaan dari

dada dan harus ditarik ke belakang di bawah permukaan

air. Kecuali saat

start

atau pembalikan.

4)

Gerakan kaki dengan tendangan seperti lumba-lumba

tidak diperkenakan.

5) Pada waktu pembalikan atau finish harus dilakukan

dengan kedua tangan secara bersamaan, baik di atas atau

di bawah permukaan air. Kedua bahu harus tetap dalam

posisi horizontal.

Sumber:

www.antarajatim.com

, 10 Juni 2009

Gambar 12.9

Renang gaya bebas

Sumber:

www.smh.com.au,

10 Juni 2009

Gambar 12.10

Renang gaya punggung

Polo

Air dan Renang Estafet

173

e.

Ketentuan Gaya Kupu-Kupu

1)

Kedua tangan diayun ke depan secara bersama-sama

di atas permukaan air dan ditarik ke belakang secara

serempak.

2)

Badan tetap dalam posisi telungkup dan bahu sejajar

dengan permukaan air, mulai dari ayunan pertama sesudah

start atau pembalikan.

Sumber:

www.surabayamuda.com,

15 Februari 2009

Gambar 12.11

Renang gaya dada

Sumber:

www.tribunkaltim.co.id,

10 Juni 2009

Gambar 12.12

Renang gaya kupu-kupu

174

Praktis Belajar Penjasorkes untuk Kelas XII

Lakukanlah gerakan atau latihan renang estafet bersama teman-

teman Anda seperti yang telah Anda pelajari dalam bab ini.

Kegiatan 12.2

C

Keselamatan dalam

Olahraga Renang

Pendidikan keselamatan adalah suatu jenis pendidikan

yang menelaah tentang penanggulangan, pencegahan, dan

penghindaran terhadap terjadinya kecelakaan dan cedera.

Selamat, artinya terhindar dari bencana, kecelakaan, atau tidak

mendapat hambatan dan gangguan fisik. Beberapa penyebab

kecelakaan di air, khususnya di sungai atau di kolam renang

adalah faktor keteledoran manusia. Hal ini disebabkan oleh

kurangnya pengetahuan dan pemahaman, keterampilan,

kehati-hatian, lalai atau lengah, atau keadaan fisik dan mental

yang kurang sehat.

1.

Kecelakaan dan Cedera Saat Berenang

Bahaya-bahaya yang sering terjadi di sungai atau kolam

renang antara lain disebabkan sebagai berikut.

a.

Tidak melakukan pemanasan (

warming up

) sebelum

latihan berenang.

b.

Tidak mematuhi peraturan dan tata tertib di kolam renang.

c.

Tidak menguasai teknik berenang yang baik.

d.

Terlalu lelah atau terlalu lama berenang.

e.

Belum sarapan (makan) sebelum latihan renang.

f.

Terlalu dekat waktu makan dengan waktu berenang

(sebaiknya 2 jam sebelum berenang harus sudah makan).

Berbagai macam kecelakaan atau cedera yang sering

menimpa berenang di kolam renang, antara lain sebagai

berikut.

a.

Kejang-kejang otot (kram), seperti otot tungkai/kaki, otot

lengan, dan otot perut.

b.

Keseleo persendian, pergelangan kaki (

ankle joint

),

persendian lutut (

knee joint

), persendian bahu (

shoulder

joint)

, pergelangan tangan (

wrist joint

), dan tulang

belakang.

Polo

Air dan Renang Estafet

175

c.

Luka, baik luka dalam maupun luka luar yang diakibatkan

oleh benturan dengan sesama perenang, alat pemisah

kolam, dan sisi kolam (dinding) atau lantai kolam (jika

dangkal).

d.

Pingsan akibat kelelahan.

Sumber:

www.antarafoto.com,

10 Juni 2009

Hal yang harus diperhatikan agar terhindar dari kecelakaan

saat berada di kolam renang, antara lain sebagai berikut.

a.

Lakukan pemanasan yang cukup (

warming up

) sebelum

latihan berenang.

b.

Mematuhi peraturan dan tata tertib di kolam renang.

c.

Menguasai salah satu teknik berenang atau minimal teknik

mengapung di air.

d.

Melakukan sarapan atau makan minimal 2 jam sebelum

latihan berenang.

e.

Menghindari latihan renang yang berlebihan atau terlalu

lelah.

2.

Penyelamatan Korban

Jika kita mengalami kecelakaan atau mendapatkan seorang

teman atau atlet yang mengalami musibah atau kecelakaan

di kolam renang, hendaknya memperhatikan beberapa hal

sebagai berikut.

a.

Keadaan sekitar, meliputi tempat kecelakaan atau kejadian,

sebab-sebab kecelakaan, dan suasana di sekitar kejadian

atau kecelakaan.

b. Keadaan penderita, meliputi kondisi tulang apakah ter

dapat

patah tulang atau tidak, pendarahan atau luka, dan apakah

korban dalam kondisi pingsan atau meninggal dunia

c.

Lakukan pertolongan dengan peralatan yang tersedia,

misalnya pelampung, ban, atau tali.

Gambar 12.13

Pertolongan pertama pada

korban kecelakaan

176

Praktis Belajar Penjasorkes untuk Kelas XII

Prinsip pertolongan pertama pada korban yang mengalami

kecelakaan di kolam renang adalah sebagai berikut.

a.

Upayakan agar si penderita tenang dan tidak panik.

b.

Jika penderita masih dapat menggerakkan anggota tubuh,

pertolongan dapat dilakukan dengan mendorong badan si

penderita ke arah pinggir kolam secara perlahan-lahan.

c.

Jika si penderita tidak dapat menggerakkan anggota

tubuhnya atau pingsan, dapat dilakukan pertolongan

dengan cara membuat korban tenang dan upayakan muka

korban berada di atas permukaan air saat dibawa ke

pinggir kolam.

Beberapa hal yang harus diperhatikan saat melakukan

pertolongan sambil berenang, antara lain sebagai berikut.

a.

Bertindak cepat, tepat, dan berhati-hati.

b.

Memberikan ketenangan bagi si penderita.

c.

Mencegah terjadinya cacat.

d.

Mencegah terjadinya infeksi.

e.

Mencegah bahaya maut atau kematian.

f.

Mencegah pendarahan apabila banyak keluar darah.

g.

Segera ketika sampai di sisi kolam lakukan pertolongan

pertama. Sebaiknya dibawa ke dokter atau rumah sakit.

Sumber:

Dokumentasi Penerbit

Gambar 12.14

Sikap dalam melakukan

penyelamatan di dalam air.

Praktikkan kegiatan keselamatan dalam olahraga renang seperti

yang telah Anda pelajari dalam bab ini.

Kegiatan 12.3

Polo

Air dan Renang Estafet

177

1.

Polo air atau

water polo

merupakan permainan bola yang

dilakukan di dalam air dengan menggunakan tangan dan

kaki.

2.

Renang estafet atau

medley event

adalah salah satu nomor

perlombaan renang nomor gaya ganti yang dilakukan secara

estafet oleh sebuah tim yang terdiri dari empat orang perenang

untuk memenangkan sebuah perlombaan dengan jarak yang

telah ditentukan.

3.

Gaya yang dipergunakan pada saat gaya ganti estafet 4

×

100

meter baik putra maupun putri, adalah gaya kupu-kupu, gaya

punggung, gaya dada, dan gaya bebas. Adapun untuk gaya

ganti estafet 4×400 meter putra, adalah gaya punggung, gaya

dada, gaya kupu-kupu, dan gaya bebas.

4.

Urutan gaya ganti estafet adalah perenang pertama gaya

punggung, kedua gaya dada, ketiga gaya kupu-kupu, dan

keempat gaya bebas.

5.

Pendidikan keselamatan adalah suatu jenis pendidikan

yang menelaah tentang penanggulangan, pencegahan, dan

penghindaran terhadap terjadinya kecelakaan dan cedera.

Rangkuman

Apakah yang Anda rasakan setelah mengikuti pelajaran pada

bab ini? Jika Anda mengikuti pelajaran ini dengan bersungguh-

sungguh, tentu banyak manfaat yang diperoleh. Misalnya, Anda

mengetahui cara bermain polo air, renang estafet, dan tindakan

penyelamatan di kolam renang.

Dengan demikian, kemampuan dan wawasan Anda pun

semakin bertambah, bukan? Dengan mempelajari bab ini dengan

baik siapa tahu, suatu saat nanti Anda akan menjadi atlet polo

air dan renang estafet nasional yang terkenal di seluruh pelosok

Nusantara.

Kaji Diri

Buatlah sebuah makalah tentang perkembangan polo air di

Indonesia.

Tugas

178

Praktis Belajar Penjasorkes untuk Kelas XII

1.

Berikut salah satu gaya renang yang di-

gunakan dalam renang estafet,

kecuali

....

a.

breaststroke

b.

backstroke

c.

dolphyn

d.

gaya miring

e.

free crawl

2.

Jumlah pemain polo air adalah ....

a.

7 orang

d.

8 orang

b.

5 orang

e.

11 orang

c.

3 orang

3.

Tiupan peluit yang bersamaan dengan

dilemparkannya bola oleh wasit, menanda

-

kan bahwa ....

a.

akhir

b.

istirahat

c.

pergantian pemain

d.

pelanggaran

e.

permulaan permainan

4.

Jika terjadi permulaan permainan polo air

salah maka ....

a.

harus diteruskan

b.

harus diulangi

c.

harus dihentikan

d.

dilanjutkan saja

e.

salah satu pemain harus diganti

5.

Tinggi gawang pada polo air diukur dari

atas rata-rata air adalah ....

a.

90,5 cm

d.

90 cm

b.

95 cm

e.

9 cm

c.

9,5 cm

6.

Bola dinyatakan dalam permainan,

kecuali

....

a.

bola masuk kedalam air

b.

bola menyentuh kepala

c.

bola melewati salah satu garis sisi

lapangan

d.

bola masuk ke gawang

e.

bola melewati pemain belakang

7.

Nomor perlombaan renang nomor gaya

ganti yang dilakukan secara estafet oleh

sebuah tim yang terdiri dari empat orang

perenang untuk memenangkan sebuah per

-

lombaan dengan jarak yang telah ditentu

-

kan, disebut ....

a.

renang 4 gaya

b.

renang tim

c.

renang beregu

d.

medley event

e.

medley swim

8.

Berikut ini yang bukan urutan gaya ganti

estafet,

kecuali

....

a.

gaya punggung, gaya dada, gaya kupu-

kupu, gaya bebas

b.

gaya bebas, gaya dada, gaya punggung,

gaya kupu-kupu

c.

gaya dada, gaya bebas, gaya kupu-

kupu, gaya punggung

d.

gaya kupu-kupu, gaya punggung, gaya

dada, gaya bebas

e.

gaya dada, gaya kupu-kupu, gaya

bebas, gaya punggung

9.

Berdasarkan ketentuan FINA bahwa aba-

aba

start

hanya dilakukan ....

a.

tiga kali

d.

dua kali

b.

satu kali

e.

lima kali

c.

empat kali

10.

Berikut merupakan penyebab terjadinya

kecelakaan di kolam renang,

kecuali

....

a.

tidak melakukan pemanasan

b.

tidak mematuhi peraturan dan tata

tertib di kolam renang.

b.

waktu makan dan berenang berikisar

15 menit

c.

belum sarapan (makan) sebelum

latihan renang

d.

tidak menguasai teknik berenang yang

baik

Soal Evaluasi Bab 12

Kerjakan pada buku tugas Anda.

A.

Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat.

Polo

Air dan Renang Estafet

179

B.

Jawablah pertanyaan berikut dengan benar.

1.

Jelaskan mengenai jumlah pemain dalam permainan polo air.

2.

Bagaimana posisi bola ketika terjadi gol?

3.

Tuliskan gaya renang yang mendukung pasa olahraga polo air.

4.

Tuliskan prinsip-prinsip memberikan pertolongan kepada korban kecelakaan di kolam renang.

5.

Jelaskan hal-hal yang menyebabkan kecelakaan di air.

Aspek yang Dinilai

Kualitas Gerak

1

2

3

4

1. Lakukan permainan polo air:

2. Lakukan gerakan renang estafet:

• Gaya bebas

• Gaya dada

• Gaya punggung

• Gaya kupu-kupu

Jumlah

Jumlah Skor Maksimal = 28

Penilaian:

Nilai =

Jumlah skor yang diperoleh × 50

Jumlah skor maksimal

Tes Keterampilan Berenang dalam Permainan Polo Air dan Renang Estafet

Tujuan:

Mengetahui kemampuan siswa dalam menguasai keterampilan bermain polo air dan

renang estafet.

Peralatan:

1.

Kolam renang

2.

Bola

3.

Gawang polo air

4.

Seragam tim

5.

Wasit

Evaluasi Praktik

180

Praktis Belajar Penjasorkes untuk Kelas XII